07 Juli 2020

Dunia Menuju Keseragaman


google.image
























Siapa yang bisa tahu selangkah ke depan?
Siapa yang sangka tahun kembar 2020 ini menyuguhkan sesuatu yang bikin banyak orang kendandapan?
Yang paling “epic”, si pandemi covid-19.

Ribuan nyawa lenyap.
Kota-kota dunia senyap.
Dunia usaha merayap.

Sejak saat itu, dan baru kali ini, keluar rumah dianggap sebagai suatu pelanggaran.
Tinggal di rumah melebihi harapan untuk menikmati liburan. Makan, goleran, wasapan, twiteran. 
Dalam sekejap semua kehidupan makhluk hidup mengalami perubahan.

Kebaikan bersisian dengan kengerian.
Tuhan seakan-akan sedang mengubah saat dan waktu, bahkan mungkin mempercepat penantian, agar setiap orang yang beriman tetap bisa tertawa tentang hari depan.

Tagar #dirumahaja, #tetapdirumah, #amandirumah, jadi membumi di mana-mana.
Kerja: meeting via zoom.
Bisnis: slow down.
Sekolah: online
Peribadatan: online
Pakai masker, cuci tangan pakai sabun, selalu siapin pembersih tangan, nggak usah kemana-mana. Familiar?

Kita semua, tua-muda, miskin-kaya, hamba-majikan, di desa-di kota, tidak terkecuali, orang Asia atau Eropa, di sana-di sini, SEMUA TINGGAL DI RUMAH.
Pada akhirnya, dunia sedang bersiap menuju keseragaman. Dan ini baru permulaan.
Akan kemana? Ke penyeragaman yang membawa banyak konflik dan perkabungan dari segala jurusan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar