Perusahaan itu bagaikan manusia. Mereka memiliki karakter pribadi,
budaya dan prinsip-prinsip. Namun bagi banyak orang, mereka terlihat dingin
(kaku) dan tidak berkepribadian. Tanpa tanda-tanda kehidupan. Identitas visual
membantu membuat mereka lebih manusiawi, dengan memberinya ‘wajah’ dan
kepribadian dalam bentuk sebuah logo. ―Veronica Napoles, dalam buku Corporate Identity Design
Perusahaan roti Holland Bakery (PT
Mustika Citra Rasa, berdiri tahun 1978) berganti logo. Itu meliputi semua
elemennya; warna, tipografi, dan gambar. Sejak kapan tepatnya, saya tidak tahu.
Tapi di awal bulan ini ketika teman membawakan saya roti buatan rumah roti ini,
bungkusnya sudah berbeda. Apa pasal? Pastinya, perusahaan ini punya jawaban
untuk pertanyaan itu. Sayangnya, tidak ada keterangan atau ulasan mengenai pergantian
ini di situs perusahaan. Kalau dari kaca mata awam saya, mungkin
relevansitas menjadi salah satu alasannya. Dari sesuatu yang Holland banget
(bunga tulip), menjadi sesuatu yang Indonesia banget (padi atau bulir gandum
yang dikomposisikan sedemikian rupa, sehingga mirip motif kain batik). Karena
logo adalah salah satu identitas organisasi yang (harus) mudah dikenali, jadi
mengubah logo merupakan hal yang lumrah dilakukan, terutama dalam
dunia pemasaran, merek dagang dan periklanan. Banyak perusahaan memiliki daftar
riwayat logo dari tahun ke tahun, contohnya Starbucks, Gramedia, FujiFilm.
logo baru |
logo lama |
Warna
Penelitian yang dilakukan Institute for Color Research di Amerika mengungkap, bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu hanya 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90 persen didasari oleh warna. Universitas of Loyola, Chicago, Amerika juga menambahkan, warna berkontribusi dalam meningkatkan pengenalan akan brand sebanyak 80 persen.
http://www.colorcom.com/research/why-color-matters
Penelitian yang dilakukan Institute for Color Research di Amerika mengungkap, bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain, lingkungan maupun produk dalam waktu hanya 90 detik saja. Dan keputusan tersebut 90 persen didasari oleh warna. Universitas of Loyola, Chicago, Amerika juga menambahkan, warna berkontribusi dalam meningkatkan pengenalan akan brand sebanyak 80 persen.
http://www.colorcom.com/research/why-color-matters
Warna lama Holland Bakery didominasi
dengan putih dan ungu muda yang lembut, dengan bunga tulip di atas kardus atau
bungkusnya. Permukaan kardusnya juga cenderung licin. Semuanya terkesan bersih
(clean). Ungu mewakili kerajaan, karena pemerintahan Belanda adalah sebuah
kerajaan.
Sementara warna baru didominasi
dengan teracota (merah kecoklatan, atau coklat kemerahan) juga warna merah dan
biru, seperti warna SBY dan Obama. Warna
merah kecoklatan mewakili alam, makhluk hidup, kesuburan, desa, tradisi, tanah,
selera makan, sehat, ketergantungan dan persahabatan. Pada logo, bulir
gandumnya berwarna putih, pada kardus pembungkus, bulir gandumnya berwarna
teracota (kecoklatan) dan putih pudar, pada produk yang lain seperti mug, bulir
gandumnya berwarna merah dan biru.
atas: letter marks lama bawah: letter marks baru |
Tipografi
Jenis huruf pada logo (letter marks) dan nama brand juga berubah. Pada letter marks lama huruf yang digunakan tampak bulat-bulat, terlihat pada bentuk dan komposisinya, juga terkesan ramah. Sementara pada letter marks baru memakai huruf semi formal yang cenderung bercorak dan memiliki ekor kecil di setiap ujung hurufnya. Ini mungkin masuk dalam kelompok Century, Bell MT, Bodoni MT, atau Times New Roman dengan sedikit modifikasi.
Jenis huruf pada logo (letter marks) dan nama brand juga berubah. Pada letter marks lama huruf yang digunakan tampak bulat-bulat, terlihat pada bentuk dan komposisinya, juga terkesan ramah. Sementara pada letter marks baru memakai huruf semi formal yang cenderung bercorak dan memiliki ekor kecil di setiap ujung hurufnya. Ini mungkin masuk dalam kelompok Century, Bell MT, Bodoni MT, atau Times New Roman dengan sedikit modifikasi.
Gambar bunga tulip berwarna ungu muda tidak lagi digunakan. Artworks dalam kemasan produk diganti
dengan gambar bulir gandum yang gemuk-gemuk. Ada delapan bulir gandum yang
dikomposisikan sedemikian rupa sehingga membentuk lingkaran yang mirip bunga
matahari. Sebelumnya, pada logo lama, gambar sepuluh bulir gandum, lima di sisi
kanan dan lima di sisi kiri kincir angin, terletak agak di bagian bawah.
Pada logo baru, gambar yang dimasukan adalah empat bulir
gandum yang gemuk-gemuk dan subur berwarna putih, menggantikan gambar kincir
angin, lalu dibingkai dengan warna putih dan biru. Sementara gambar bangunan
kincirnya tetap dipertahankan meskipun disisakan sedikit. Mungkin untuk mengingat
asal muasal kelahiran brand ini. Jadi, kincir gandum dalam bingkai warna putih
dan biru. Biru mewakili kelanggengan, harmoni, percaya, damai, tenang, kesetiaan, dan bumi. Sila lihat di
situsnya www.hollandbakery.co.id
Filosofisnya mungkin lebih kepada ingin menonjolkan karakter yang
lebih mengindonesia. Termasuk juga dalam penggunaan bahan bakunya. Yang pasti, terbacanya menjadi
kincir gandum! Kami mengolah gandum! Soal rasa, apakah (masih) Teratas Karena Kualitas?
Kredo atau taglinenya sih terbaca demikian, tapi pengukurannya tergantung
selera orang. Sangat subyektif. Apalagi sekarang banyak banget toko roti dan koki yang jago bikin roti. Jadi lebih cantikkah? Itu juga soal selera.
Catatan: Logo lama masih terpasang sebagai foto profilenya. Jadi, penggunaan logo baru belum diterapkan
serentak dan kompak di semua alat promosi. Tweet terakhir tercatat pada Desember 2010. Apabila konsisten, tentu banyak sekali yang bisa ditweet sebagai informasi dan promosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar