kemasannya, seperti sesuatu yang berbau "bukan ini" tapi bermagnet kuat menarikmu mendekat kau bergelut di sana menyelaminya dan kau terkejut menemukan keindahan sebening kristal terajut jauh di dasarnya -dalam- panorama indah tersembunyi -murni- hanya yang terpilih bisa melihatnya mengalaminya sekarang kau mengerti "ini" |
Makin ke sini, puisinya makin 'gelap', seakan-akan menyembunyikan sejuta makna di balik kata-kata. Atau kini sudah menjadi anak buahnya Sutardji dengan puisi gelapnya? Ditunggu Nocturno 9-nya!
BalasHapus