funscrape.com |
Sudahkah kita
tertawa hari ini?
Apakah menjadi seorang dewasa yang bertanggungjawab itu, identik
dengan raut wajah kaku dan sikap yang sangat serius? Oh, no! Jangan-jangan kita sudah kehilangan tawa kanak-kanak yang dengan polosnya pernah menemani kehidupan
kita?
Tertawa atau humor kecil merupakan salah satu unsur vital dalam kehidupan,
bahkan bagi kesehatan kita. Patch Adams (seorang calon dokter di Amerika
Serikat, yang kisahnya diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama) sangat
menyadari ini. Itu sebabnya mengapa ia selalu memperlakukan setiap pasien di
rumah sakit tempatnya bekerja dengan keramahtamahan dan humor segar. Bahkan
penelitian kesehatan mengungkap, bahwa tawa memberikan kontribusi sebesar 40
persen terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh. Ada nasehat yang
mengatakan, hati yang gembira adalah obat yang manjur.
Tertawa juga memberi banyak faedah; semangat hidup, kemampuan untuk
bertahan, kedamaian, kekuatan, inspirasi bagi orang lain, dan tentu saja sesuatu
yang memperindah wajah kita.
Jadi, kapan terakhir kali kamu tertawa atau menikmati humor kecil yang
mengubah bad mood kamu? Tertawa soal Akil Mochtar? Haha, jangan dong, itu mungkin
tawa getir. Nggak lucu. Tapi kisah di bawah ini, yang saya kutip dari buku
Laugh Again, Charles Swindoll, siapa tahu akan menciptakan senyum di wajah,
dengan peringatan: yang jomblo tertawa saja kalo kesindir..karena ini merupakan
pernyataan kreatif dari seorang wanita. Kisahnya nyata.
“Saya menikah di usia 31 tahun. Namun selama masa-masa penantian saya,
saya tidak merasa khawatir memikirkan kapan saya menikah; saya menyerahkan masa
depan saya ke dalam tangan Tuhan. Tetapi setiap malam saya menggantungkan
celana panjang pria di sisi tempat tidur saya dan berlutut berdoa :
Tuhan, dengarlah doaku, dan kabulkanlah kiranya jika Kau menghendaki;
aku telah menggantungkan celana panjang pria di sini, kiranya Engkau mengisinya
dengan seorang pria.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar