Indonesia Surga Citarasa

Wisata Duren

Kalau Anda jalan-jalan ke Klaten, sempatkan ke Desa Sedran, Karangnongko, atau Desa Kanoman. Di desa ini, hampir semua penduduknya adalah petani duren. Saat musim duren seperti ini, duren-duren yang dijejer di halaman rumah atau yang bergelayutan di pohon, bener-bener bikin ngiler. Anda bisa memilih langsung dari pohonnya atau yang sudah dipetik. Makan di tempat saja tidak akan cukup. Anda pasti ingin membeli beberapa buah lagi untuk dibawa pulang. Harganya? Murah sekali. Mulai dari Rp. 25-20 ribu, itu pun masih bisa ditawar, plus bonus duren kecil kalau beli banyak.

Soal rasa, jangan tanya. Mantap! Warnanya dari putih bersih seperti mayonais sampai kuning seperti mentega. Satu lagi, pembeli diberi bonus rambutan yang juga sedang panen. Di sini, rambutan tidak ada harganya. Gratis, makan sepuasnya dan boleh bawa pulang sebanyak-banyaknya.

Jalan menuju ke kedua desa ini, memang butuh kendaraan pribadi, karena hanya ada 1-2 angkot. Aspalnya sudah cukup mulus, dengan panorama sawah di kiri-kanan jalan. Sejuk dan segar.

Duren-duren di Desa Sedran, dan Kanoman, Klaten.
Nikon D3000, f/5, 1/100 ISO 400

Bebek Goreng

foto: bebekgorenghajislamet.blogspot.com

Sebelum kembali ke Jakarta, saya sempatkan mampir di rumah makan bebek goreng. Letaknya dekat Stasiun Tugu, Yogyakarta. Bebek Goreng Haji Slamet. Sambalnya sedap, bebek gorengnya empuk. Makan, sampai piringnya bersih. Tandas. Hehe. Padahal baru doyan bebek goreng dalam hitungan bulan. Sebelumnya saya nggak doyan daging bebek. Tapi karena teman meminta saya mencoba secuil dulu, eh, jadi doyan dan ketagihan.

Di luar negeri, rasa-rasanya nggak ada sambal. Kalaupun ada, nggak akan ada yang seenak punya Indonesia. Sambal Padang, Sambal Manado, Sambal Batak, (itu loh temannya B2 panggang) Sambal Sunda, Sambal Jawa, semuanya sedap, menggugah selera makan, dan mantap!

Memang, makanan dan alam menjadi salah satu obat stres yang mujarab :p