pagi tak selalu menjadi lebih baik tanpa kehadiran mentari |
pagi masih terbungkus kabut
dan embun juga belum surut,
ketika anak-anak sekolah mengayuh sepeda,
di pinggir jalan raya beraspal mulus tanpa cela, di sebuah kota.
mentari pagi menyeruak seakan mengetuk kaca jendela rumah,
mengajakku untuk membuka hari dengan senyuman sumgringah
dan,
menggugah para petani untuk datang kembali
kepada semaian mereka,
kepada tanah garapan, demi berjalannya kehidupan.
bapak sudah berdiri,
dengan pakaian rapi dan tangan terlipat menutupi dada,
menatap semua hamparan hijau di hadapan matanya,
seolah mengukur keringat dan kesetiaan mereka.
"sekarang, apa yang akan kau lakukan, berdiri saja di sini,
atau pura-pura jadi pemimpin negeri yang punya hati?"
"pak.." kataku mengangsurkan secangkir kopi panas kepadanya.
"terima kasih." katanya menerima.
hening.
"pastikan kamu bisa membedakan, antara be nice dan be kind.
dan selalu, pilihlah yang asli."
klaten, 7 juni 2007
kata bapak, be nice itu gestur, orang bisa bersikap manis, dan bisa berpura-pura dengan itu.
tapi be kind adalah kebaikan yang timbul dari kedalaman hati.
hati tidak pernah bisa berpura-pura, tetapi ego sering menyerangnya untuk tidak menjadi asli.